Finance

Pilih Mana: Bitcoin atau Forex?

Bagi yang sudah lama bergelut di investasi tentu sudah tidak asing lagi dengan istilah ‘trading’. Trading bertujuan memperoleh penghasilan dari setiap transaksi yang kita lakukan. Terdapat banyak instrument yang bisa ditradingkan, namun jika dihadapkan dengan dua jenis trading berikut, Anda akan pilih mana: Bitcoin atau Forex? Keduanya sudah banyak digeluti oleh para trader baik itu pemula bahkan profesional. Sebelum memilihnya mari simak perbedaannya di bawah ini.

Tujuan trading

Secara umum, memang pelaku trading lebih dahulu mengenal trading Forex dibandingkan dengan trading Bitcoin. Menurut Sindonews.com, bertransaksi menggunakan Bitcoin bertujuan melindungi konsumen atau masyarakat dari merugi, pasalnya cryptocurrency dinilai sangat spekulatif dan fluktuatif.

Apa Itu Forex?

Forex merupakan suatu jenis transaksi yang memperdagangkan mata uang suatu negara terhadap mata uang negara lainnya dengan tujuan untuk mendapatkan profit dari selisih nilai mata uang. Sebelum dikenal dengan sebutan Forex, ini adalah singkatan dari Foreign Exchange yang memiliki arti pertukaran mata uang. Baca Juga Pilih Mana: Ripple atau Bitcoin?

Apa Itu Bitcoin?

Bitcoin adalah mata uang electric jenis crypto (cryptocurrency) yang saat ini banyak digunakan untuk transaksi online dan juga di tradingkan. Sejarah bitcoin (dari beberapa sumber), ditemukan oleh Satoshi Nakamoto pada tahun 2009 tetapi tampaknya baru mulai banyak digunakan dan ditradingkan sejak tahun 2011.

Perbedaan antara Bitcoin dan Forex

Berikut ini beberapa perbedaan antara Bitcoin dan Forex yang penting untuk Anda ketahui:

Supply
Supply Bitcoin telah ditentukan dari awal, sehingga tidak ada keberlanjutan produksi baru ketika batas supply maksimum telah tercapai. Sebagai informasi, jumlah yang dipatok sebagai batas supply Bitcoin adalah 21 juta. Pembatasan jumlah uang yang beredar dalam sirkulasi bisa dilakukan karena Bitcoin itu sendiri adalah sistem terdesentralisasi, yang nilainya tidak bergantung pada stabilitas global ataupun kondisi negara manapun.

Sementara, supply forex disediakan oleh bank sentral yang berwenang untuk mencetak dan memantau peredaran mata uang. Oleh karena itu, faktor penawaran di pasar forex sangat bergantung pada kebijakan bank sentral. Selain itu, keadaan ekonomi juga dapat berpengaruh, karena penyesuaian supply mata uang dapat menjadi salah satu upaya bank sentral untuk menstabilkan pertumbuhan.

Demand
Pada Bitcoin tidak ada kewajiban untuk menggunakan Bitcoin karena mata uangnya tidak beredar luas dan hanya berlaku untuk vendor yang menyediakannya. Itu sebabnya, tingkat permintaan Bitcoin sepenuhnya bergantung pada daya tarik pengguna, jumlah vendor yang diterima, dan kepercayaan publik di dalamnya.

Sedangkan pada Forex, salah satu keuntungan menjadi mata uang terpusat adalah jaminan permintaan. Karena dikendalikan oleh pemerintah, penerapan mata uang konvensional dalam sistem ekonomi tidak perlu dipertanyakan lagi. Sebagai contoh, Dollar AS adalah mata uang resmi yang berlaku di Amerika, karena diakui dan dikendalikan oleh pemerintah negara tersebut. Jika statusnya seperti itu, permintaan untuk Dollar AS pasti terjamin karena setidaknya digunakan oleh semua warga untuk bertransaksi.

Inflasi
Sebenarnya Bitcoin adalah aset kekebalan terhadap efek inflasi. Faktanya, pertama-tama Anda perlu melihat jenis inflasi apa yang sedang dibahas di sini. Jika inflasi moneter, maka jawabannya ya, sedangkan ketika menyangkut inflasi harga, jawabannya tidak. Nilai Bitcoin dapat berfluktuasi karena berbagai alasan, termasuk spekulasi yang biasanya muncul setelah rilis berita memiliki dampak penting. Perbandingan Bitcoin terhadap mata uang lainnya (seperti BTC/USD dalam trading) juga membuat nilainya rentan terhadap perkembangan ekonomi dan stabilitas negara yang mengatur mata uang pembanding. Kondisi ini telah terbukti beberapa kali, ketika pasar keuangan global bergejolak karena kecemasan geo-politik, nilai Bitcoin cenderung meningkat tajam.

Lihat juga:  Pilih Mana: Cardano atau Digibyte?

Sementara itu, trading forex yang terkait dengan mata uang asing tidak dapat dihindari dari semua jenis inflasi, baik itu inflasi moneter maupun harga. Otoritas bank sentral untuk mencetak uang baru setiap kali mereka ingin memberikan risiko inflasi moneter di forex. Selain itu, faktor fundamental seperti suku bunga, stabilitas politik, dan bahkan tingkat PDB dapat berdampak pada inflasi harga di pasar forex.

Volatilitas
Bitcoin lebih cocok untuk pedagang berisiko tinggi karena harga bergerak dalam tingkat volatilitas forex yang jauh lebih besar. Jika dibandingkan secara langsung, volatilitas Bitcoin berkisar antara 5% -15%, sedangkan volatilitas forex hanya berkutat di kisaran 0,5% -1%, tergantung pada jenis pair-nya (apakah besar, kecil, atau eksotis).

Cara Trading
Cara trading Bitcoin lebih mirip jual beli online yaitu adanya Buy (benar-benar membeli barang berupa Bitcoin) dan Sell (benar-benar menjual barang berupa Bitcoin). Sehingga keuntungannya hanya tertuju pada harga jual yang dikurangi harga beli. Dan pada sisi trading Forex, menggunakan cara trading Long (menargetkan harga naik untuk mendapatkan keuntungan) dan Short (menargetkan harga turun untuk mendapatkan keuntungan).

Platform Trading
Bitcoin dapat diperdagangkan pada beberapa jenis platform, tergantung di mana Anda mendaftar akun untuk trading Bitcoin. Platform tersebut diantaranya adalah Kraken, BTC-E, Bitstamp, Bitfinex, Coinbase, dan banyak lagi. Variasi instrumen yang ditampilkan pada platfrom Bitcoin biasanya mata uang jenis kripto lainnya seperti Litecoin dan Dodgecoin. Sementara itu, grafik harga mata uang konvensional yang terkandung dalam platform ini fokus pada Dollar AS dan Euro. Sementara itu, trading Forex juga dapat dilakukan pada banyak jenis platform. Meskipun pangsa pasar platform forex masih dikendalikan oleh MetaTrader, beberapa broker yang ada menyediakan platform alternatif seperti cTrader, SIRIX, dan lain sebagainya. Trader Forex bahkan dapat menggunakan platform internal yang menjadi produk eksklusif dari broker-broker tertentu.

BitcoinForex
- Mata uangnya tidak beredar luas- Mata uang terpusat sebagai jaminan permintaan
- Kebal terhadap efek inflasi- Tidak dapat terhindar dari semua jenis inflasi, baik itu inflasi moneter maupun harga
- Volatilitas Bitcoin berkisar antara 5% -15%- Volatilitas forex hanya berkutat di kisaran 0,5% -1%

Kesimpulan

Keduanya merupakan jenis investasi yang menguntungkan dan memiliki kesamaan, akan tetapi ada juga beberapa perbedaan yang perlu diperhatikan terutama pada segi risiko yang akan diterima. Jika Anda memilih untuk melakukan trading Forex, berarti Anda siap untuk menghasilkan keuntungan hingga 100% dalam 1 kali transaksi (yang bisa terjadi dalam sehari) dan juga harus siap merugi hingga 100% jika Anda salah dalam menganalisa transaksi. Akan tetapi jika Anda memilih melakukan trading Bitcoin ini berarti Anda harus siap mendapatkan keuntungan 100% dalam 1 kali transaksi namun perlu beberapa waktu (hari, minggu, ataupun bulan) karena pergerakan Bitcoin rata-rata hanya 5% hingga 20% dalam satu hari. Sehingga hasil profit 100% tidak bisa dilakukan dalam 1 hari dan ketika Anda mengalami kerugian, rugi tersebut tidak sampai 100% hanya beberapa persen saja. Semoga bermanfaat.

Kamu pilih yang mana? Vote sekarang dan lihat hasil survey yang jadi selera pembaca lainnya:

Bitcoin vs Forex

VS